Menjadi anggota sebuah klub/komunitas motor atau kata kerennya bikers pastinya udah lumrah dalam satu kesempatan akan berkendaraan beriringan atau berombongan atau konvoi, entah itu konvoi dalam kota ataupun konvoi keluar kota alias touring. Tentunya konvoi itu akan menggunakan (memakan) jalur milik pengguna jalan yang lain.
Untuk itu berkendaraan konvoi harus dikawal oleh sebuah tim pemandu konvoi, kalau di Kepolisian ada unit Patroli Pengawalan (Patwal) yang bertugas untuk mengawal dan memandu perjalanan rombongan/konvoi dari titik keberangkatan hingga ke tujuan. Dalam klub/komunitas bikers pun sangat disarankan ada tim Patwal seperti halnya di Kepolisian. Walaupun tugasnya sama dengan Patwal Kepolisian, tapi tetap tim tersebut BUKANLAH Polisi sungguhan, dengan kata lain tidak bisa semena-mena dan gagah-gagahan dengan pengguna jalan lain saat sedang mengawal konvoi.
* TEKNIK DASAR DAN TIPS MENGAWAL KONVOI
Kalau kita sering melihat satu tim pemandu-pengawal konvoi bikers, sekilas akan terlihat keren dan gagah karena (mungkin) dilihat dari pakaiannya dan seragamnya. Tapi kalau kita gali lebih dalam lagi tentang tugas dan fungsi hingga tanggung jawab dari sebuah tim pemandu-pengawal konvoi tersebut, mungkin kita akan geleng-geleng kepala dan bisa jadi tidak mau dipilih jadi anggota tim tersebut.
Kalau kita sering melihat satu tim pemandu-pengawal konvoi bikers, sekilas akan terlihat keren dan gagah karena (mungkin) dilihat dari pakaiannya dan seragamnya. Tapi kalau kita gali lebih dalam lagi tentang tugas dan fungsi hingga tanggung jawab dari sebuah tim pemandu-pengawal konvoi tersebut, mungkin kita akan geleng-geleng kepala dan bisa jadi tidak mau dipilih jadi anggota tim tersebut.
Dalam beberapa club motor biasanya sebelum melakukan perjalanan / konvoi, dibentuk sebuah tim Patwal konvoi yang diberi nama Tim SRO (Safety Riding Officer). Disebut Tim SRO dikarenakan fungsi utama tim ini adalah untuk memberikan pemahaman cara berkendara yang aman kepada seluruh anggota yang mengikuti konvoi dan bukan untuk gagah-gagahan atau bergaya bak Polisi saat sedang bertugas mengawal. Tim ini dipilih dari anggota yang paham akan tata tertib lalu lintas, mengerti rambu-rambu dan marka jalan dan memiliki skill berkendara motor yang baik. Yang tidak dilupakan adalah anggota Tim SRO ini harus memiliki tingkat emosional yang stabil agar tidak terpancing atau terprovokasi oleh cara berkendara orang lain saat sedang mengawal konvoi.
Tim SRO itu sendiri dibagi menjadi beberapa seksi sesuai dengan tugasnya seperti yang ada pada artikel sebelumnya "Tugas Dan Posisi Bikers Saat Touring" antara lain yaitu: Road Captain (Pimpinan Rombongan), Voorijder (Pembuka Jalan), Blocker, Sweeper, Medical (Tim Medis) dan Technical (Tim Teknis). Tim SRO ini biasanya berada dibawah koordinasi dari Seksi Komisi Disiplin dan Tata Tertib club motor. Dalam setiap tugasnya, Tim SRO wajib melakukan survey jalur yang akan dilalui oleh rombongan nantinya seperti: mencatat setiap detail jalan, menentukan titik keberangkatan, titik istirahat, titik pengisian bahan bakar, dan lain-lain. Sebelum waktu keberangkatan, Tim SRO wajib memberikan pengarahan kepada seluruh peserta rombongan/konvoi dalam briefing agar semua peserta konvoi dapat memahami dan memenuhi syarat untuk berkendaraan konvoi. Tim SRO juga dapat mencegah peserta konvoi untuk ikut serta dengan alasan tidak memenuhi persyaratan dasar berkendaraan, misalnya: tidak punya SIM/STNK, kendaraan di nilai tidak safety, kondisi fisik/kesehatan pengendara, dan lain-lain.
Berikut ini persyaratan dasar yang wajib dipenuhi oleh peserta konvoi menurut penilaian Tim SRO :
1. Memiliki surat-surat berkendara yang lengkap (SIM/STNK)
2. Peralatan standar kendaraan berfungsi dengan baik (kaca spion, lampu, rem dll)
3. Ban tidak boleh berukuran dibawah standar (tipis atau kecil)
4. Kondisi kesehatan fisik pengendara harus baik
5. Menggunakan perlengkapan keselamatan berkendaraan (helm wajib full face standar SNI, jaket tebal, sepatu minimal menutup hingga mata kaki, sarung tangan tebal, body protector)
6. Kondisi kendaraan laik jalan ( sangat disarankan untuk servis di bengkel sebelum keberangkatan)
CATATAN: poin nomor 5 diatas wajib dipenuhi dalam hal berkendaraan jarak jauh/ke luar kota (touring jarak jauh/ke luar kota). Untuk konvoi dalam kota minimal memakai helm standar SNI (boleh half face), jaket tebal, sepatu dan sarung tangan.
Untuk anggota Tim SRO disarankan menggunakan baju rompi warna terang sebagai penanda agar berbeda dengan peserta konvoi lain.
1. Memiliki surat-surat berkendara yang lengkap (SIM/STNK)
2. Peralatan standar kendaraan berfungsi dengan baik (kaca spion, lampu, rem dll)
3. Ban tidak boleh berukuran dibawah standar (tipis atau kecil)
4. Kondisi kesehatan fisik pengendara harus baik
5. Menggunakan perlengkapan keselamatan berkendaraan (helm wajib full face standar SNI, jaket tebal, sepatu minimal menutup hingga mata kaki, sarung tangan tebal, body protector)
6. Kondisi kendaraan laik jalan ( sangat disarankan untuk servis di bengkel sebelum keberangkatan)
CATATAN: poin nomor 5 diatas wajib dipenuhi dalam hal berkendaraan jarak jauh/ke luar kota (touring jarak jauh/ke luar kota). Untuk konvoi dalam kota minimal memakai helm standar SNI (boleh half face), jaket tebal, sepatu dan sarung tangan.
Untuk anggota Tim SRO disarankan menggunakan baju rompi warna terang sebagai penanda agar berbeda dengan peserta konvoi lain.
Tim SRO juga harus memberitahu kepada seluruh peserta konvoi tentang kode-kode atau isyarat yang akan digunakan saat konvoi. Berikut ini beberapa gambar contoh kode/isyarat yang lazim digunakan saat konvoi oleh Tim SRO:
* TIPS MENGAWAL KONVOI
Sebagai anggota Tim SRO kita bukan berarti kita boleh bertindak/berlagak seperti Polisi. Ingat bro-sis, kita tetap warga sipil alias masyarakat umum pengguna jalan raya. Tindakan dan sikap seorang SRO saat bertugas mengawal konvoi tidak boleh semena-mena pada pengguna jalan lain. Harus tetap menghormati dan sopan kepada pengguna jalan lainnya. Anggota Tim SRO juga disarankan memiliki kepribadian emosional yang stabil dan kepemimpinan yang baik agar dapat dengan benar menjalankan tugasnya sebagai Tim SRO.
Sebagai anggota Tim SRO kita bukan berarti kita boleh bertindak/berlagak seperti Polisi. Ingat bro-sis, kita tetap warga sipil alias masyarakat umum pengguna jalan raya. Tindakan dan sikap seorang SRO saat bertugas mengawal konvoi tidak boleh semena-mena pada pengguna jalan lain. Harus tetap menghormati dan sopan kepada pengguna jalan lainnya. Anggota Tim SRO juga disarankan memiliki kepribadian emosional yang stabil dan kepemimpinan yang baik agar dapat dengan benar menjalankan tugasnya sebagai Tim SRO.
Sebelum berkonvoi di jalan raya, disarankan untuk membuat surat ijin kepada pihak Kepolisian setempat. Tujuannya agar pihak Kepolisian mengetahui jumlah peserta dan berkoordinasi dengan pihak penanggungjawab konvoi. Jika diperlukan, penanggungjawab konvoi bisa meminta bantuan pengawalan dari pihak Kepolisian agar perjalanan konvoi dapat dilakukan dengan lebih aman.
Berikut beberapa sikap yang harus dimiliki oleh anggota Tim SRO :
1. Sopan dan santun terhadap pengguna jalan lain
2. Menghargai dan menghormati pengguna jalan lain
3. Kepribadian yang baik serta mampu mengendalikan emosional
4. Bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya
5. Sigap, tanggap dan tegas dalam menjalankan tugasnya
6. Memahami tata tertib berlalu lintas
7. Mengetahui rambu-rambu dan marka jalan
8. Memiliki riding skill yang baik
9. Mengenal kondisi dan situasi jalan/trek yang akan dilalui
10. Paham penanganan masalah gangguan teknis ringan pada motor
11. Paham penanganan P3K
2. Menghargai dan menghormati pengguna jalan lain
3. Kepribadian yang baik serta mampu mengendalikan emosional
4. Bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya
5. Sigap, tanggap dan tegas dalam menjalankan tugasnya
6. Memahami tata tertib berlalu lintas
7. Mengetahui rambu-rambu dan marka jalan
8. Memiliki riding skill yang baik
9. Mengenal kondisi dan situasi jalan/trek yang akan dilalui
10. Paham penanganan masalah gangguan teknis ringan pada motor
11. Paham penanganan P3K
Harus selalu diingat oleh setiap anggota Tim SRO bahwa menjadi anggota Tim SRO bukanlah untuk sekedar gagah-gagahan. Menjadi anggota Tim SRO memiliki beban tanggung jawab karena dia akan memimpin rombongan/konvoi untuk memastikan konvoi dapat berjalan dengan lancar dan selamat sampai di tujuan. Anggota Tim SRO juga wajib mengikuti semua prosedur pengawalan konvoi yang sudah dipandu oleh pihak Kepolisian, jika salah menjalankan prosedur bisa-bisa berantakan konvoi yang di pandu atau lebih buruknya bisa jadi peserta konvoi justru mengalami kecelakaan.
Nah, gimana bro-sis? Berat kan tugas, fungsi dan tanggung jawab sebagai Tim SRO? Kalo udah tau begini susahnya, saya jamin ga bakal ada yang menanggap Tim SRO itu Cuma buat gaya keren-kerenan doang.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar